Langsung ke konten utama

KANKER GINJAL

Kanker Ginjal 

Kanker ginjal adalah jenis kanker yang awalnya muncul di ginjal. Manusia memiliki dua buah ginjal yang terletak di kedua sisi punggung bawah, di bawah tulang rusuk. Ginjal adalah organ di dalam tubuh yang berfungsi menyaring kotoran dalam darah dan membuangnya dalam bentuk urine. Selain itu, ginjal juga memproduksi hormon renin yang berfungsi mengendalikan tekanan darah dan hormon erythropoietin yang berfungsi dalam pembentukan sel darah merah.
kanker ginjal - alodokter

Penyebab Kanker Ginjal

Penyebab kanker ginjal belum diketahui secara pasti hingga kini. Namun, dokter mendeteksi bahwa kanker dimulai ketika DNA dalam sel-sel ginjal bermutasi. Mutasi ini menyebabkan sel ginjal tumbuh abnormal dan tidak terkendali. Akumulasi sel tersebut akhirnya membentuk tumor yang dapat menyebar ke seluruh organ ginjal atau bagian tubuh lainnya.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker ginjal, antara lain:
  • Merokok.
  • Hipertensi.
  • Obesitas.
  • Memiliki anggota keluarga penderita kanker ginjal.
  • Efek samping cuci darah jangka panjang.
  • Bekerja di lingkungan yang mengakibatkan terpapar zat tertentu, seperti kadmium.
  • Sindrom von Hippel-Lindau, yaitu kelainan bawaan yang mengakibatkan timbulnya tumor dan kista di beberapa bagian tubuh.

Gejala Kanker Ginjal

Sebagian besar penderita kanker ginjal adalah orang berusia 50 tahun ke atas. Pada stadium awal biasanya penderita tidak merasakan adanya gejala. Namun, pada stadium lanjut, penderita dapat merasakan gejala-gejala sebagai berikut:
  • Demam.
  • Keluar keringat pada malam hari.
  • Kekurangan darah (anemia).
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Penurunan berat badan.
  • Nyeri dan bengkak di sekitar punggung bawah dan pinggang.
  • Berubahnya warna urine menjadi kemerahan atau kecokelatan karena telah bercampur darah.
  • Batuk darah jika kanker telah menyebar ke paru-paru.
  • Nyeri tulang jika kanker telah menyebar ke tulang.
  • Pembengkakan pembuluh darah di sekitar testis (terjadi pada pria).
  • Kelenjar di bagian leher membengkak.

 Diagnosis Kanker Ginjal

Sebagai langkah awal diagnosis kanker ginjal, dokter akan melakukan beberapa hal yang meliputi mengajukan pertanyaan mengenai gejala yang dialami pasien dan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi adanya benjolan atau pembengkakan.
Dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis. Beberapa jenis pemeriksaan lanjutan meliputi:
  • Tes urine. Untuk mendeteksi adanya infeksi atau darah.
  • Tes darah. Untuk memeriksa tanda gangguan fungsi pada ginjal.
  • Ultrasonografi (USG). Pemeriksaan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan gambaran dari ginjal pasien.
  • CT scan. CT scan ginjal dan saluran kemih merupakan tes pencitraan yang menampilkan gambar ginjal dari banyak sudut dan potongan.
  • MRI. Tes pencitraan yang dapat menghasilkan gambar detail dari ginjal pasien.
  • Biopsi. Prosedur yang dilakukan dengan memasukkan jarum untuk mengambil sampel jaringan ginjal yang nantinya akan dianalisis di laboratorium.
Melalui pemeriksaan lanjutan tersebut, dokter mungkin dapat menyimpulkan apakah gejala yang pasien alami merupakan gejala kanker ginjal atau bukan. Jika pasien terdiagnosis kanker ginjal, dokter akan menentukan stadium kanker ginjal.

Pengobatan Kanker Ginjal

Pengobatan kanker ginjal dilakukan berdasarkan ukuran atau diameter kanker dan penyebarannya di dalam tubuh. Beberapa jenis pengobatan terhadap kanker ginjal meliputi:
  • Operasi. Operasi adalah metode pengobatan yang paling banyak dilakukan terhadap penderita kanker ginjal. Ada 2 macam operasi kanker ginjal, yaitu:
    • Nefrektomi parsial, yaitu prosedur operasi dengan mengangkat sebagian ginjal yang berubah menjadi sel kanker. Prosedur ini biasanya dilakukan jika diameter tumor kurang dari 4 cm.
    • Nefrektomi radikal, yaitu prosedur operasi dengan mengangkat seluruh organ ginjal yang terdapat sel kanker. Prosedur ini menyebabkan pasien harus menjalani hidup dengan satu ginjal.
    Prosedur operasi kanker ginjal dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
    • Operasi ‘terbuka’. Dilakukan dengan membuat sayatan besar pada perut atau punggung.
    • Laparoskopi. Dilakukan dengan menggunakan peralatan khusus melalui sayatan yang lebih kecil, sebesar lubang kunci.
  • Terapi ablasi. Terapi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
    • Krioterapi. Terapi menghancurkan sel-sel kanker dengan cara membekukan sel-sel tersebut.
    • Ablasi radiofrekuensi. Terapi menghancurkan sel-sel kanker dengan memanaskan sel-sel tersebut.
    Terapi ablasi memiliki efek samping, antara lain pendarahan di sekitar ginjal dan kerusakan pada ureter,
    yaitu saluran yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih.
  • Embolisasi. Prosedur ini dilakukan dengan cara menyuntikkan zat khusus ke dalam pembuluh vena ginjal melalui kateter guna menghambat aliran darah. Dengan terputusnya pasokan nutrisi atau oksigen ke dalam ginjal, maka tumor akan menyusut secara perlahan.
  • Radioterapi. Metode pengobatan menggunakan radiasi dari energi radioaktif untuk menghancurkan sel-sel kanker. Radioterapi tidak dapat mengobati kanker ginjal sepenuhnya, namun bisa mengurangi gejala yang dirasakan pasien dan memperlambat perkembangan kanker. Metode ini dilakukan jika kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti tulang atau otak. Pengobatan dengan radioterapi memiliki efek samping, antara lain:
    • Lelah.
    • Diare.
    • Kulit kemerahan di area yang terkena radiasi.
  • Terapi obat. Terapi ini dilakukan untuk menghentikan pertumbuhan dan penyebaran sel-sel kanker dengan pemberian obat-obatan, antara lain:
    • Sutinib. Obat ini bekerja dengan cara menghambat protein kinase, yaitu enzim yang membantu pertumbuhan sel kanker, sehingga perkembangan kanker dapat dihentikan. Sunitinib tersedia dalam bentuk kapsul.
    • Pazopanib. Obat ini bekerja dengan cara menghambat tirosin kinase, enzim yang menstimulasi sel kanker, sehingga menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker. Pazopanib tersedia dalam bentuk tablet.
    • Sorafenib. Obat ini berfungsi untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan mencegah sel kanker untuk membentuk pembuluh darah, yang dibutuhkan untuk tumbuh.
    • Everolimus. Kedua obat ini bekerja dengan cara menghambat atau mengganggu fungsi protein MTOR yang terdapat di dalam sel-sel kanker, sehingga jumlah sel kanker tidak makin banyak.

Pencegahan Kanker Ginjal

Cara terbaik untuk meminimalkan risiko kanker ginjal adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Langkah-langkah yang dapat dilakukan meliputi:
  • Berhenti merokok.
  • Selalu menjaga tekanan darah.
  • Menjaga berat badan ideal untuk menghindari obesitas dengan perbanyak konsumsi buah dan sayur, serta rutin berolahraga setiap hari.
  • Gunakan alat pelindung diri di lingkungan kerja yang rentan terhadap paparan zat-zat berbahaya. 
sumber : https://www.alodokter.com/kanker-ginjal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGANGKUTAN NUTRISI PADA TUMBUHAN

Sistem Transportasi  Pada Tumbuhan  Transportasi Nutrisi Semua bagian tumbuhan yaitu, akar,  batang, daun serta bagian lainnya memerlukan  nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian  tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu  proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis  berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis  dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem. Perjalanan zat-zat hasil fotosintesism dimulai dari sumbernya yaitu daun (daerah  yang memiliki, konsentrasi gula tinggi) ke  bagian tanaman lain yang dituju (daerah  yang memiliki konsentrasi gula rendah).  sumber : https://www.awalilmu.com/2015/06/sistem-transportasi-pada-tumbuhan-lengkap.html

PEMBENTUKAN BAYANAGAN PADA CERMIN LENGKUNG

PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN LENGKUNG 1) Cermin Cekung Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya melengkung yang disebut juga lengkung sferis. Ada dua jenis cermin lengkung sederhana yaitu cermin silinder dan cermin bola. Cermin cekung dan cembung dianggap sebagai irisan permukaan yang berbentuk bola. Cermin cekung merupakan irisan permukaan bola yang bagian mengkilapnya terdapat di dalam sedangkan irisan permukaan bola yang bagian mengkilapnya terdapat di luar adalah cermin cembung. Bagian M adalah titik pusat kelengkungan cermin, yaitu titik pusat bola. Titik tengah cermin adalah O. Sumbu utama yaitu, OM, garis yang menghubungkan titik M dan O. Sudut POM adalah sudut buka cermin jika titik P dan M adalah ujung-ujung cermin. Unsur-unsur cermin lengkung, yaitu sebagai berikut. a. Pusat kelengkungan cermin Pusat kelengkungan cermin merupakan titik di pusat bola yang diiris menjadi cermin. Pusat kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan M. b. Vertex V

PARU-PARU

FUNGSI PARU- PARU DALAM SISTEM EKSKRESI        Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dan Uap air (H2O). Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung. Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan.       Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk kedalam darah melalui kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh haemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau