Langsung ke konten utama

Anemia

Penyebab dan Cara Mengatasi Anemia

Anemia memang menjadi penyakit paling banyak mengganggu kesehatan ibu dan anak di negara berkembang. Anemia sendiri berarti kondisi tubuh yang kekurangan sel darah merah (hemoglobin) Sel darah merah berfungsi untuk mengantarkan suplai oksigen ke seluruh bagian tubuh. Karena suplainya berkurang, maka tubuh mudah lelah, letih dan lesu.
Apa penyebab penyakit anemia, gejala penyakit anemia, dan cara mengatasinya? Simak pembahasannya di bawah ini.

Penyebab Penyakit Anemia

Seseorang dikatakan menderita penyakit anemia karena jumlah sel darah merahnya di bawah normal. Kandungan sel darah merah dalam tubuh berbeda pada tiap orang, hal itu tergantung pada usia, jenis kelamin, tempat tinggal, kebiasaan merokok, dan status kehamilan. Lalu apa penyebab anemia, berikut faktornya:
  • Kurang asupan nutrisi pembentuk sel darah merah. Sel ini dibentuk oleh zat besi, vitamin B12, asam folat, dan vitamin C.
  • Pendarahan hebat. Hal ini bisa terjadi karena kecelakaan, persalinan atau pecahnya pembuluh darah.
  • Masalah sumsum tulang belakang. Salah satu contohnya anemia aplastik, suatu kondisi yang membuat sumsum tulang belakang tidak bisa memenuhi jumlah normal produksi sel darah merah. Anemia aplastik bisa disebabkan oleh inveksi virus, paparan bahan kimia, radiasi, antibiotik, obat antikejang atau dalam perawatan kanker.
  • Banyaknya sel darah merah yang hancur. Harusnya umur sel darah merah adalah 120 hari, tapi karena suatu hal, sel darah merah hancur lebih cepat. Kondisi ini disebut anemia hemolitik. Penyebabnya bisa dari thalasemia, defisiensi G6PD (umumnya sel darah normal memiliki bentuk seperti donat. Bentuk sel darah seperti sabit sulit untuk melewati pembuluh darah) dan anemia sel sabit (bentuk sel darah merah biasanya seperti donat. Karena berbentuk sabit jadi sulit untuk melewati pembuluh darah, apalagi pembuluh darah yang menyempit).
  • Kondisi tertentu. Beberapa kondisi tertentu menyebabkan seseorang mengalami anemia, seperti kondisi ibu hamil, gagal ginjal, infeksi parasit, dan leukimia. Ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat besi dan gagal ginjal menyebabkan berkurangnya kompenen pembentuk sel darah merah yakni erythropoietin. Infeksi parasit, seperti adanya cacing tambang dalam tubuh yang menyerap darah. Leukimia (kanker darah) yang dapat menyebabkan mudahnya timbul pendarahan. Selain itu, ada beberapa kondisi tertentu yang menyebabkan sel darah merah berkurang atau hilang.

Gejala Penyakit Anemia 

Berikut tanda-tanda atau gejala penyakit anemia dalam tubuh :
  • Cepat lelah. Hal ini disebabkan kurangnya asupan oksigen akibat rendahnya jumlah sel darah merah, maka tubuh mudah terasa lelah.
  • Kelopak mata pucat. Salah satu cara mudah mendeteksi kurangnya sel darah merah adalah memperhatikan kelopak mata bagian bawah jika pucat berarti ada kemungkinan menderita anemia.
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur. Hal ini disebabkan kurangnya oksigen yang mengalir dalam tubuh.
  • Sesak napas. Mudah terengah-engah saat melakukan aktivitas harian.
  • Mual. Saat bangun tidur, penderita anemia sering merasa mual.
  • Menurunnya kekebalan tubuh. Fungsi organ tubuh menjadi tidak maksimal karena kurangnya oksigen. Alhasil daya tahan tubuh menurun.
  • Rambut rontok, muka pucat, sakit kepala, ujung jari pucat, nyeri di dada, tangan dan kaki dingin, juga termasuk gejala dari anemia.
  • Lakukan pemeriksaan darah untuk memastikan apakah Anda mengidap penyakit anemia atau tidak.

Cara Mengatasi Penyakit Anemia 

Mencegah penyakit sejak dini dapat menurunkan risiko komplikasi di masa akan datang. Begitu pun dengan anemia, bila dicegah sejak dini akan mudah disembuhkan. Berikut ini sejumlah pencegahan penyakit anemia.
  1. Perbanyak makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, vitamin C, dan asam folat. Zat tersebut banyak terdapat pada daging, kacang, sayuran berwarna hijau, jeruk, pisang, sereal, susu, melon dan buah beri.
  2. Hindari minum kopi, teh, atau susu sehabis makan karena dapat mengganggu proses penyerapan zat besi dalam tubuh.
  3. Transfusi darah. Tambahan darah sesuai kebutuhan akan cepat mengembalikan jumlah sel darah merah dalam kondisi normal. Namun, setelah normal, pasien hendaknya menjaga agar terus stabil.
  4. Konsumsi suplemen. Pilih suplemen yang mengandung zat besi dan vitamin lengkap lainnya sebagai penunjang pembentukan sel darah merah. Namun jangan bergantung pada suplemen. Kandungan zat dalam suplemen biasanya lebih besar dari yang dibutuhkan tubuh sehingga menyebabkan kerja ginjal bertambah berat. Maka jika gejala anemia sudah hilang, lakukan pola hidup yang baik agar kesehatan ibu dan anak terjaga dan anemia tidak kambuh lagi.
sumber : https://www.futuready.com/artikel/health/penyebab-dan-cara-mengatasi-anemia/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGANGKUTAN NUTRISI PADA TUMBUHAN

Sistem Transportasi  Pada Tumbuhan  Transportasi Nutrisi Semua bagian tumbuhan yaitu, akar,  batang, daun serta bagian lainnya memerlukan  nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian  tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu  proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis  berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis  dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem. Perjalanan zat-zat hasil fotosintesism dimulai dari sumbernya yaitu daun (daerah  yang memiliki, konsentrasi gula tinggi) ke  bagian tanaman lain yang dituju (daerah  yang memiliki konsentrasi gula rendah).  sumber : https://www.awalilmu.com/2015/06/sistem-transportasi-pada-tumbuhan-lengkap.html

PEMBENTUKAN BAYANAGAN PADA CERMIN LENGKUNG

PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN LENGKUNG 1) Cermin Cekung Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya melengkung yang disebut juga lengkung sferis. Ada dua jenis cermin lengkung sederhana yaitu cermin silinder dan cermin bola. Cermin cekung dan cembung dianggap sebagai irisan permukaan yang berbentuk bola. Cermin cekung merupakan irisan permukaan bola yang bagian mengkilapnya terdapat di dalam sedangkan irisan permukaan bola yang bagian mengkilapnya terdapat di luar adalah cermin cembung. Bagian M adalah titik pusat kelengkungan cermin, yaitu titik pusat bola. Titik tengah cermin adalah O. Sumbu utama yaitu, OM, garis yang menghubungkan titik M dan O. Sudut POM adalah sudut buka cermin jika titik P dan M adalah ujung-ujung cermin. Unsur-unsur cermin lengkung, yaitu sebagai berikut. a. Pusat kelengkungan cermin Pusat kelengkungan cermin merupakan titik di pusat bola yang diiris menjadi cermin. Pusat kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan M. b. Vertex V

PARU-PARU

FUNGSI PARU- PARU DALAM SISTEM EKSKRESI        Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dan Uap air (H2O). Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung. Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan.       Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk kedalam darah melalui kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh haemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau