Langsung ke konten utama

Zat Aditif Pengelmusi

Zat Aditif Pengemulsi

Related image
Emulsi merupakan suatu sistem yang tidak stabil, sehinggkan  dibutuhkan zat pengemulsi  atau emuligator untuk menstabilkan nya sehingga antara zat yang terdispersi dengan pendispersinnya tidak akan pecah atau keduannya tidak akan terpisah. Pengemulsi (emulsifier) adalah zat yang dapat mempertahankan dispersilemak dalam air dan sebaliknya. Pada mayones bila tidak ada pengemulsi, makalemak akan terpisah dari airnya. Contoh pengemulsi yaitu lesitin pada kuning telur,Gom arab dan gliserin.
 Ditinjau dari segi kepolaran, emulsi merupakan campuran cairan polar dan cairan non polar. Salah satu emulsi yang kita kenal sehari-hari adalah susu, di mana lemak terdispersi dalam air. Dalam susu terkandung kasein suatu protein yang berfungsi sebagai zat pengemulsi. Bebera contoh emulsi yang lain adalah pembuatan es krim, sabun, deterjen, yang menggunakan pengemulsi gelatin.
            Ciri-ciri pengemulsi berhubungan dengan sifat ampifilik, yaitu berhubungan tergantung dengan struktur molekulnya, bentuk molekulnya harus mempunyai gugus yang mempunyai fungsi sebagai hidrofilik ( kemampuan untuk bergabung dengan air) dan sebagai lipofilik ( kemampuan untuk bergabung dengan minyak). Sifat lifofilik merupakan sifat yang sangat dominan pada pengemulsi pangan, tetapi keseimbangan antara hidrofilik dan lipofilik dpat bermacam-macam tergantung pada komposisi kimianya.
           Fungsi- fungsi pengemulsi pangan dapat di kelompokkan menjadi tiga golongan utama, yaitu :
a.     Untuk mengurangi tegangan permukaan antara minyak dan air, yang mendorong pembentukan keseimbangan fase antara air, minyak dan pengemulsi pada permukaan yang memantapkan antara emulsi.
b.     Untuk sedikit mengubah sifat- sifat tekstur teknologi produk pangan, dengan pembentukan senyawa kompleks dengan komponen-komponen pati dan protein
c.      Untuk memperbaiki tekstur produk pangan yang bahan utamanya lemak dengan mengendalikan keadaan polimorf lemak.

sumber : http://firahasnaa.blogspot.com/2017/10/zat-aditif-pengemulsi.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGANGKUTAN NUTRISI PADA TUMBUHAN

Sistem Transportasi  Pada Tumbuhan  Transportasi Nutrisi Semua bagian tumbuhan yaitu, akar,  batang, daun serta bagian lainnya memerlukan  nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian  tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu  proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis  berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis  dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem. Perjalanan zat-zat hasil fotosintesism dimulai dari sumbernya yaitu daun (daerah  yang memiliki, konsentrasi gula tinggi) ke  bagian tanaman lain yang dituju (daerah  yang memiliki konsentrasi gula rendah).  sumber : https://www.awalilmu.com/2015/06/sistem-transportasi-pada-tumbuhan-lengkap.html

PEMBENTUKAN BAYANAGAN PADA CERMIN LENGKUNG

PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN LENGKUNG 1) Cermin Cekung Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya melengkung yang disebut juga lengkung sferis. Ada dua jenis cermin lengkung sederhana yaitu cermin silinder dan cermin bola. Cermin cekung dan cembung dianggap sebagai irisan permukaan yang berbentuk bola. Cermin cekung merupakan irisan permukaan bola yang bagian mengkilapnya terdapat di dalam sedangkan irisan permukaan bola yang bagian mengkilapnya terdapat di luar adalah cermin cembung. Bagian M adalah titik pusat kelengkungan cermin, yaitu titik pusat bola. Titik tengah cermin adalah O. Sumbu utama yaitu, OM, garis yang menghubungkan titik M dan O. Sudut POM adalah sudut buka cermin jika titik P dan M adalah ujung-ujung cermin. Unsur-unsur cermin lengkung, yaitu sebagai berikut. a. Pusat kelengkungan cermin Pusat kelengkungan cermin merupakan titik di pusat bola yang diiris menjadi cermin. Pusat kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan M. b. Vertex V

HUKUM PASCAL

Hukum Pascal Hukum Pascal adalah hukum yang menerangkan tentang suatu sifat tekanan pada zat cair. Hukum Pascal menyatakan bahwa: “Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar.” dengan: F 1  = gaya pada penampang A 1 (N) F 2  = gaya pada penampang A 2 (N) A 1 = luas penampang 1 (m 2 ) A 2  = luas penampang 2 (m 2 ) Peralatan yang menggunakan prinsip hukum Pascal, antara lain seperti rem hidrolik, pompa hidrolik, dan dongkrak  hidrolik. Contoh Soal Sebuah beban akan diangkat dengan menggunakan dongkrak hidrolik. Massa beban 64 ton diletakkan di atas penampang A seluas 0,5 m 2 . Berapakah gaya yang harus diberikan pada penampang B (luasnya 11/88  kali penampang A) agar beban dapat terangkat? Penyelesaian: Diketahui: A 1 = 0,5 m 2 A 2 = 1/8 A 1 g   = 10 m/s 2 Fi = w = m . g = 64000 kg x 10 = 640.000 N Ditanyakan: F 2  = ….? Jawab: f 1 /f 2  = f 2 /A 2 640000/A 1  = F 2 /1/8 A 1 F 2  = 1/8  x 640000 = 80.000  N sumber :  h